Desa Sigar Penjalin

kicknews.today Mataram – Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan, Provinsi NTB termasuk salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan diatas rata-rata nasional. Bahkan saat ini tercatat mencapai angka 16 persen. Akan tetapi, Ia menargetkan sampai akhir jabatannya nanti bisa turun hingga angka 12 persen.

Ia mengatakan, meski progres kinerja dalam penurunan angka miskin termasuk terbaik, namun faktanya pada 2016 angka miskin NTB masih diatas 16 persen. Teridentifikasi ada empat kelompok masyarakat yang paling banyak menyumbang angka kemiskinan. Yakni masyarakat miskin kota, masyarakat lingkar hutan, masyarakat pesisir, dan buruh tani.

“Memang sangat ironis, tiga dari empat kelompok ini sebenarnya berada di dalam wilayah yang SDA-nya sangat potensial,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, untuk sektor kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memiliki kebijakan yang berpihak kepada masyarakat sekitar, dengan memberi izin masyarakat untuk mengakses hasil hutan bukan kayu. Masyarakat bisa menanam tanaman produktif dan bisa memetik buahnya seperti durian dan nangka.

“Padahal hal ini cukup membantu mengentaskan kemiskinan di lingkar hutan, namun masih banyak yang tergolong miskin,” katanya.

Kesulitan terbesar lanjutnya, ada pada kelompok buruh tani yang tidak mempunyai lahan. Ia mengatakan, banyak buruh tani yang memilih mengadu nasib menjadi TKI di luar negeri diluar musim tanam dan panen.

“Pemerintah tak bisa melarang rakyatnya mencari rejeki dan nafkah. Kita membantu dengan regulasi agar TKI tidak gagal dan tidak jadi TKI ilegal,” ucapnya.

Ia mengapresiasi program Kemensos yang sudah banyak membantu. Ia mengharapkan, program pengentasan kemiskinan di pesisir dan pulau kecil juga membawa manfaat di NTB.

“NTB optimistis bisa menurunkan kemiskinan dua persen per tahun. Sehingga sampai akhir jabatan, saya targetkan kemiskinan bisa tinggal 12 persen saja,” pungkasnya. (prm)

Sumber: http://kicknews.today/2016/12/03/22266/