Desa Sigar Penjalin

TANJUNG – Semua aktivitas yang di Pelabuhan Bangsal menjadi sasaran tim penertiban. Tak terkecuali para kusir angkutan tradisional cidomo. Hal ini dilakukan supaya wisatawan lebih nyaman dan aman saat memasuki area Bangsal.

Namun penataan ini masih terkendala konsep yang masih belum jelas. Khususnya terkait penataan cidomo atau mobil pengangkut barang yang masuk ke areal pelabuhan Bangsal.

Ketua tim penertiban Achmad Dharma mengatakan, saat ini cidomo di Bangsal memang terkesan semrawut. Cidomo pengangkut barang ataupun wisatawan masuk bersamaan sehingga menumpuk di satu area saja.  “Cidomo yang masuk tidak boleh ngetem, jadi harus langsung balik biar silih berganti,” ujarnya.

Selain itu, jumlah cidomo juga harus jelas. Cidomo juga lebih dikhususkan untuk mengangkut barang atau wisatawan. Sehingga cidomo yang masuk ke area pelabuhan untuk mengangkut wisatawan bisa dibatasi. “Ini kan masih belum tertata semua, kita akan atur ke depannya, tapi pelan-pelan. Tidak bisa kita habiskan langsung,” ujarnya Dharma.

Selain jumlah, pihaknya juga akan menyeleksi kualitas cidomo yang masuk ke Bangsal. Supaya memberikan kesan bersih, indah dan rapi. “Cidomo maupun mobil box yang mengangkut barang akan di tempatkan di terminal,” tegasnya.

Untuk menjalankan wacana tersebut, kata dia, harus ada sosialisasi. Sehingga membutuhkan waktu untuk merealisasikannya. Apalagi pihaknya masih menunggu konsep dari Dishubkominfo Lombok Utara.

Sampai kemari, Dishubkominfo belum pernah memaparkan konsep penataan Pelabuhan Bangsal. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan kapan rencana ini akan dilancarkan. “Kalau tidak ada konsep ya sama saja bohong. Yang jelas tahun 2017 sudah harus diberlakukan secara bertahap,” tandasnya. (van/r7)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/11/11/konsep-penataan-pelabuhan-bangsal-belum-jelas/