Desa Sigar Penjalin

TANJUNG – Sektor perikanan menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Lombok Utara (KLU). Namun sampai saat ini kesadaran masyarakat mengkonsumsi ikan justru masih rendah. ”Sekarang di sini (KLU) baru sekitar 23 kilogram per tahun. Kalau NTB sudah 30 kilogram per tahun,” ujar Sekretaris DPPKKP Lombok Utara Wahyu Darmawan usai kegiatan lomba memasak ikan antar kecamatan, di aula Serba Guna Gondang, kemarin (25/10).

Dijelaskan, sebenarnya stok ikan yang ada di Lombok Utara mencukupi kebutuhan masyarakat. ”Stok sebenarnya ada, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan belum menjadi makanan utama warga,” ungkapnya.

Beberapa faktor penyebabnya seperti kurangnya edukasi. Akibatnya, warga lebih memilih menjual ikan dari pada dikonsumsi. Selain itu karena faktor kebosanan. ”Makanya kita gelar lomba memasak ikan ini agar kreativitas masyarakat mengolah ikan menjadi aneka makanan yang bisa dijadikan menu utama,” paparnya.

Menurut Wahyu, dengan lomba memasak ikan ini diharapkan masyarakat bisa membuat aneka menu ikan. Sehingga tidak hanya sekadar digoreng saja. Selain itu, lomba juga dimaksudkan mencari menu berbahan dasar ikan yang disukai anak-anak dan balita. ”Tadi ada yang membuat kudapan dari ikan seperti pizza dan sosis ikan,” cetusnya.

Hasil lomba memasak ikan yang digagas DPPKKP Lombok Utara ini dimenangkan olehKecamatan Bayan. Kemudian disusul Kecamatan Tanjung di tempat kedua dan Kecamatan Kayangan mendapatkan juara ketiga.

Sementara itu, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, ikan merupakan sumber makanan yang kaya akan gizi seperti omega 3. ”Ini baik bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan,” paparnya.

Namun saat ini masyarakat Lombok Utara belum menyadari hal tersebut. Sehingga dengan lomba memasak ikan ini, Najmul berharap hasilnya bisa diaplikasikan kembali di rumah. ”Makanan bergizi itu tidak harus mahal, ikan ini salah satunya,” cetusnya.

Lebih lanjut, Najmul mengungkapkan, saat ini rantai penjualan ikan yang merugikan nelayan Lombok Utara harus diputus. Karena selama ini ikan dari Lombok Utara justru dijual di Kebon Roek dan kembali dibeli oleh masyarakat maupun pedagang kuliner ikan di Lombok Utara. ”Kalau rantai ini bisa kita putus, insya Allah nelayan di sini (KLU) akan lebih sejahtera,” ungkapnya.

Ditambahkan, ke depan pemkab akan memberikan bantuan bagi nelayan, seperti pembinaan maupun bantuan peralatan. Hal ini dilakukan karena masih banyak nelayan Lombok Utara yang justru belum memiliki kapal sendiri. Sehingga harus menyewa dari nelayan daerah lain. Selain itu mereka juga harus membayar dengan hasil tangkapannya.

”Nelayan kita ini kebanyakan membawa pulang hasil melaut itu hanya sepertiga. Sisanya diserahkan kepada pemilik kapal. Harus ada kebijakan untuk membantu mereka,” pungkasnya. (puj/r7)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/10/26/bupati-ajak-masyarakat-klu-gemar-makan-ikan/